Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 08:36:14【Resep】341 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(97)
Artikel Terkait
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025
- Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
Resep Populer
Rekomendasi

KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan

Mulut bersih, tenggorokan sehat: ini manfaat kumur dengan air garam

Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing

Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat